Pada tanggal 7 juli 2016 pukul 06.00 saya melakukan start dari sidoarjo menuju nol km sape, bima nusa tenggara barat sendiri (solo touring) dengan menggunakan motor cb150r streetfire produksi tahun 2013 awal. Solo touring kali ini mempunyai misi pendidikan. Berbeda dengan solo touring sebelumnya ketika saya jelajah sidoarjo-palembang sejauh 3627km selama 12 hari yang misinya expedition 2nd anniversary HSSC sidoarjo, misi kali ini bertema pendidikan, ide ini saya dapat ketika pada jelajah sidoarjo palembang saya tidak sengaja sedang rest di kabupaten mesuji provinsi lampung, disana ada sebuah sekolah dasar yang kondisinya sangat memprihatinkan, dari sana saya mempunyai keinginan bahwa pasa touring berikutnya harus bermanfaat,

Saya memulai pengumpulan buku sepulang dari palembang pada februari hingga juni 2016, saya hubungi setiap club dan komunitas di jawa timur yang tergabung dalam paguyuban hinda streetfire jawa timur (PHSJT) agar mereka bisa mnyumbang biluku2 bacaan dan pendidikan yang masih layak pakai untuk di sumbangkan, setelah terkumpul cukup banyak buku, saya juga menyisihkan sebagian uang gaji saya untuk membeli perlengkapan sekolah lainnya seperti buku gambar dan buku tulis serta pensil rautan sepidol warna dan penghapus sebanyak masing2 50pcs. Kemudian saya juga membeli pasta dan sikat gigi sebanyak 50pcs guna menjadi alat praga kesehatan gigi anak2 sekolah dasar di lombok. Semua barang2 yang saya kumpulkan saya tampung dan di muat dalam 3 box givi yang ada di motor saya, dimana ada top box givi e45 dan side box givi e20, semua box full sampai-sampai barang bawaan pribadi saya tidak dapat di tampung di dalam box tersebut.

Kemana saya menyalurkan bantuan saya ketika saya melakukan perjalanan solo touring sidoarjo-sape? Jawabanya adalah ke 1000 guru indonesia, komunitas traveling and teaching ini seperti yahasan yang perduli terhadap perkembangan pendidikan anak sekolah usia dasar (SD) di pedalaman negeri kita indonesia. Kebetulan di daerah yang saya lintasi ketika solo touring sidoarjo-sape, ada 1000 guru di nusa tenggara barat, tepatnya di mataram, lombok. Touring amal ini saya mulai dari sidoarjo pada pukul 06.00 wib tanggal 07 juli 2016 menempuh perjalanan selama 6 jam hingga pada akhirnya saya sampai di pelabuhan penyebrangan ketapang, di situbondo tidak sengaja saya bertemu rekan sesama bikers yang akan melakukan perjalanan menuju denpasar, akhirnya kami putuskan riding bersama dan ketika telah sampai denpasar saya dan rey dari bikers pulsar malang berpisah di denpasar, dan saya lanjutkan perjalanan ke pelabuhan padang bai di antar oleh teman-teman bikers dari DENSEFIC, perjalanan dari pelabuhan penyebrangan padang bai-pelabuhan lembar menghabiskan 5jam perjalanan, kapal roro yang saya tumpangi berangankat dari padang bai dan sampe lembar pukul 5.00 wita, di pelabuhan sudah menunggu teman2 dari 1000guru lombok yang menjemput saya, akhirnya saya sampai di sekertariat 1000 guru lombok di jalan sriwijaya kota mataram.

Suasana hangat sangat penuh keakraban terasa ketika saya bercengkrama bersama rekan2 1000guru lombok yang ramah ramah dan sangat antusias menyambut kedatangan saya. Banyak hal yang rekan2 1000guru ceritakan mengenai wajah pendidikan di indonesia, khususnya di pedalaman yang masih sedikit tersentuh oleh bantuan/ dari pemerintah pusat. hal ini membuat saya semakin termotivasi lagi untuk melakukan kegiatan touring amal selanjutnya. Bahkan salah satu pengurus dari 1000 guru lombok berharap semakin banyak lagi bikers2 di indonesia yang bisa lebih perduli lagi dengan pendidikan di indonesia. Bukan hanya sekedar touring jalan2 meng ekspose pariwisata indonesia, akan tetapi juga bermanfaat bagi sekitar khususnya di dunia pendidikan yang tak ter ekspose oleh para traveler dan masyarakat indonesia, tutur kak cita pengurus 1000 guru lombok.
Harapan harapan dari para pengajar 1000 guru indonesia melecut motivasi saya untuk bisa melakukan touring amal dengan misi pendidikan ini kedepanya, bukan lagi solo touring, bukan lagi saya sendiri yang melakukan perjalanan ini, tp saya bertekad untuk mengajak rekan2 bikers di indonesia untuk melakukan hal yang sama, untuk lebih perduli lagi terhadap dunia pendidikan di sekitar kita. Perjalanan saya lanjutkan menyebrangi pulau sumbawa, dari pelabuhan kayangan lombok menuju pelabuhan pota tano sumbawa, saya tidak lagi sendiri, ya walaupun judulnya solo touring, tapi pasa kenyataannya di jalan saya tidak pernah sendiri, banyak teman2 bikers yang menemani, bahkan saya di kawal oleh teman2 lombok cb150r rider (LCR) dan beat community lombok (BICOM) Mulai dari lombok ke sape hingga kembali ke lombok lagi, tidak berhenti sampai di situ, setibanya di sumbawa besar, bergabung lagi dengan saya rekan2 bikers dari HSC Sumbawa dan lady bikers vario, bunda iche yang mengantar saya dari sumbawa besar ke sape hingga kembali lagi ke sumbawa,
9 juli 2016 malam saya sampai di bima, di bima sudah menunggu rekan2 bikers se kota bima yang menyambut kedatangan kami di bima, rupanya saya tidak sendiri, banyak rekan2 bikers dari lain kota ulyang juga mempunyai tunuan sama dengan saya, 0km sape, ada yg dari banyuwangi surabaya ada juga yg dari jakarta, dan tidak perlu di ragukan lagi keramahan dan antusiasnya rekan2 bikers di NUSA TENGGARA BARAT yang memang menjunjung tinggi slogan brotherhood. Respect.
Sape, yaa tanggal 10 juli saya finish di sape, titik nol km sape yang selama ini menjadi tujuan banyak bikers di indonesia, perjalanan yang luar biasa, karena banyak hal lucu dan unik yang saya dapatkan ketika selama perjalanan lintas nusa tenggara barat, mulai dari banyaknya hewan ternak seperti sapi kerbau dan kambing yang di lepas liarkan di jalanan lintas NTB, sampai2 saya sempat kaget dan hampir menabrak se ekor sapi di kabupaten dompu, karena tiba2 mereka keluar dari semak2 menuju jalan raya, kemudian keunikan rasa dari susu kuda liar yang baru di perah dr kuda yg hidup liar di sumbawa, rasanya unik, susah di ungkapkan, yang jelas trecep trecep gimanaaa gitu hehehe, dan khasiatnya itu loh yang luar biasa, boleh di coba buat brader2 susu kuda liarnya yang bakalan riding ke NTB.
Pada 11 juli 2016 tengah malam saya sudah tiba lagi di lombok, setelah istirahat beberapa jam, siang hari saya putuskan kembali ke sidoarjo, karena misi utama saya yaitu menyalurkan sumbangan pendidikan ke 1000 guru lombok sudah terlaksana, saatnya kembali ke kota udang. Tanggal 12 juli 2016 saya sempatkan untuk mengitari pulau dewata bali buat jalan2 sebentar membeli beberapa oleh2 buat keluarga dan pada akhirnya tanggal 13 saya tiba di kota sidoarjo tercinta. Wooooow perjalanan yang sangat berkesan. Karena ini bukan hanya tentang touring, bukan hanya tentang meng ekspose pariwisata indonesia, tapi juga tentang kepedulian, yaa, dengan ini kami bikers ASFI (asosiasi streetfire indonesia) menunjukkan bahwa kami juga perduli akan dunia pendidikan indonesia. Maju terus dunia pendidikan negeriku, Salam brotherhood indonesia.